Terbaru

Pengoperasian Instalasi Baru Pada Sistem Instalasi Baru dan Kondisinya


PENGOPERASIAN PADA INSTALASI BARU
Pengoperasian instalasi baru dalam sistem tenaga listrik merupakan konsekuwensi dari perkembangan sistem tenaga listrik.
Pengoperasian instalasi baru pada umumnya mempunyai masalah masalah sebagai berikut:
  1. Masalah yang menyangkut kontrak pembangunan dan pengoperasian instalasi baru yang akan dioperasikan, seperti prosedur pemberian tegangan serta prosedur pembebanannya dan masa garansi
  2. Masalah kelayakan operasi dari Instalasi Baru terutama yang menyangkut kesiapan alat alat pengaman dan, masalah tersedianya operator yang cakap dan kompeten untuk mengoperasikan Instalasi Baru yang bersangkutan
  3. Apabila Instalasi Baru yang akan dioperasikan dihubungkan dengan Instalasi Lama yang sudah beroperasi, perlu dipelajari terlebih dahulu masalah yang akan timbul pada Instalasi Lama serta bagaimana mengatasinya Misalnya timbul kenaikan arus hubung singkat yang memerlukan penggantian PMT atau penyetelan kembali relay relay tertentu dalam Instalasi Lama.
  4. Dengan beroperasinya Instalasi Baru harus pula dipasang peralatan telekomuni- kasi dan telemetering (bagi sistem yang sudah memakai sistem telemetering) karena peralatan tersebut merupakan sarana pengendalian operasi sistem tenaga listrik.

Jika Instalasi Baru yang akan dioperasikan adalah sebuah Pusat Listrik atau sebuah Unit Pembangkit maka pada umumnya diperlukan adanya percobaan pelepasan beban dari unit pembangkit (load rejection test). Untuk dapat melaksanakan percobaan ini lebih terutama apabila unit pembangkit yang besar, diperlukan perencanaan operasi tedahulu yang teliti agar tidak timbul gangguan dalam sistem.
Juga perlu dingat bahwa Instalasi Baru sering merupakan sumber gangguan dalam sistem karena seringkali masih ada salah pengawatan khususnya pada relay differential dan adanya penyetelan penyetelan peralatan yang belum baik.

KONDISI OPERASI SISTEM
Ada berbagai pendapat mengenai cara menggambarkan kondisi dari system tenaga listrik. Disini penulis menggambarkan beberapa kondisi operasi sistem yang menurut pendapat penulis mudah dimengerti oleh para petugas dan pejabat yang berkecimpung dalam operasi sistem tenaga listrik di Indonesia saat ini.
  1. Kondisi Normal.Yaitu apabila kondisi operasi seluruh sistem memenuhi batas batas frekwensi, batas batas tegangan dan memenuhi pula syarat keandalan yarg telah ditentukan
  2. Kondisi Rawan.Yaitu kondisi operasi sistem yang apabila ada satu elemen dalam sistem (Generator, Transformator atau Saluran Transimisi) mengalami trip maka kondisi system yang normal tidak lagi dapat dipertahankan.
  3. Kondisi Darurat. Yaitu kondisi operasi sistem dimana batas batas frekwensi atau batas batas tegangan tidak dapat dipenuhi.
  4. Kondisi Gangguan, Yaitu kondisi operasi sistem dimana ada konsumen yang tidak mendapat tegangan. Dalam, pelaksanaan operasi (real time operation) harus diusahakan agar system selalu dalam kondisi normal

Tidak ada komentar